Begitulah anggapan lelaki yang juga aktif di Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer ini terhadap batu akik pandan, wajib, sambung dia bagi para jawara untuk memiliki batu akik pandan.
Konon, nama pandan berasal dari kata Belanda yaitu Pendant yang berarti liontin. Hal ini tak lepas dari latar belakang legenda yang lahir di lingkungan perkebunan swasta di Bekasi. Para tuan tanah yang berasal dari Belanda merasa bingung melihat para centeng menggunakan liontin di jari. Kata pendent oleh lidah lokal dilafalkan menjadi Pandan
Batu akik pandan ini sebenarnya sudah eksis sejak puluhan tahun lalu. Memang, dulunya batu akik pandan ini identik dengan para jawara dan orang tua ataupun sebagai aksesoris paranormal. Namun kini, batu akik pandan ini dapat berpenetrasi di kalangan anak muda di Indonesia. Bukan sekadar dipakai, batu akik secara umum kini seakan menjadi tren yang wajib dipakai. Jika berbicara batu akik, di Indonesia sangat kaya akan jenisnya. Sebut saja batu Bacan, Kalimaya, Pancawarna, maupun batu Pandan dari Betawi. Semua jenis ini memiliki pecintanya masing-masing yang telah tersegmentasi. Para pecinta ini, selanjutnya akan berkelompok. Seperti yang dilakukan oleh para pecinta Batu Pandan dari Betawi. Bahkan, batu yang berasal dari kali Ciliwung ini, sudah sampai di tanah Korea.
Bentuknya pipih memanjang seperti tulang lindung dan tulang ikan peda. Dulu, pandan ini sering dipakai oleh para Jawara Betawi dan juga para ulama di sana. Namun kini, jawara oleh generasi penerus seperti kami diartikan sebagai jauh jauh banyak saudara. Jadi, yang memakai batu pandan bisa siapa saja,” ujar Gunawan, keponakan dari artis Mandra yang juga sebagai inisiator komunitas pecinta batu akik pandan, Pandan Lovers dalam rangkaian acara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar