Selasa, 10 Januari 2023

SEJARAH PANJANG BATU RUBY MOGOK MYANMAR YANG MELEGENDA SEPANJANG MASA

Ruby adalah permata merah menawan yang sangat mempesonakan itu, sekarang mari kita berkelana ke negeri eksotik penghasil batu mulia yang sejak berabad-abad jadi favoritnya para Raja, Ratu dan kaum bangsawan. Bagi yang belum sempat mengenalnya silahkan menyimak sejarah singkat batu permata ini.

Myanmar adalah penghasil batu Ruby dengan kualitas terbaik didunia, dihasilkan dari tambang di kota kecil bernama Mogok, Myanmar. Penambangannya sudah dimulai sejak zaman batu. Tak heran jika Mogok dianggap sebagai pusatnya Ruby di seluruh dunia. Ruby dari tambang termasyhur ini umumnya berwarna merah nan jernih dan bersih.

Dari Mogok banyak dihasilkan Ruby dengan tone warna merah yang nyaris sempurna, dikenal dengan istilah pigeon blood (merah metalic dengan sedikit bayangan keunguan) dengan intensitas/kedalaman dan tone warna yang mantap. Selain itu Ruby Mogok terkenal dengan tingkat kecemerlangannya yang mengagumkan.

Mogok, disebut juga " The Capital City of Ruby "

Tambang Ruby di Mogok sudah dikenal sejarah sejak lebih dari 1.000 tahun lalu dan di sinilah tempat ditemukannya ruby-ruby dengan kualitas terbaik. Dengan kekuatannya memantulkan sinar, Ruby dari Mogok akan tetap terlihat dalam berbagai kondisi cahaya, kecemerlangannya hanya dikalahkan oleh Berlian. Mogok juga menghasilkan Ruby Star  kualitas terbaik di dunia

Sering perkembangan zaman dikmudian hari sejak tahun 90an sampai sekarang Mong Hsu (kota kecil lain di timur laut Myanmar) menjadi pemasok penting sejumlah besar Ruby yang banyak diperjual-belikan di Thailand. Namun kualitas Ruby dari Mong Hsu (dibaca: Maing Shu) belum setara dengan Ruby Mogok.

Meski tetap indah dan cemerlang, deposit (mineral mentah)-nya cenderung menampilkan dua warna, yaitu dengan inti ungu gelap. Untuk menimbulkan warna merah seperti seharusnya sebuah Ruby, dikenakan perlakuan khusus. Yaitu dengan memanaskannya (heat-treated) dalam suhu tertentu selama waktu yang tertentu pula. Demikian informasi singkat mengenai Ruby Mogok, Myanmar yang melegenda. 

Minggu, 08 Januari 2023

BATU PANDAN YANG EKSOTIS BETAWI PUNYE GAYE

Bati Pandan kenapa identik dengan jawara Betawi? Konon, dahulu batu akik pandan ini digunakan untuk tempur bagi jawara maen pukulan Betawi. Dilihat secara sekilas, batu akik pandan bukan seperti akik biasa. Bentuknya yang lonjong dan besar layaknya pandan terlihat mencolok menarik perhatian,p enambah kepercayaan diri. 
Begitulah anggapan lelaki yang juga aktif di Perguruan Silat Tradisional Beksi Kong Noer ini terhadap batu akik pandan, wajib, sambung dia bagi para jawara untuk memiliki batu akik pandan.
Konon, nama pandan berasal dari kata Belanda yaitu Pendant yang berarti liontin. Hal ini tak lepas dari latar belakang legenda yang lahir di lingkungan perkebunan swasta di Bekasi. Para tuan tanah yang berasal dari Belanda merasa bingung melihat para centeng menggunakan liontin di jari. Kata pendent oleh lidah lokal dilafalkan menjadi Pandan
Batu akik pandan ini sebenarnya sudah eksis sejak puluhan tahun lalu. Memang, dulunya batu akik pandan ini identik dengan para jawara dan orang tua ataupun sebagai aksesoris paranormal. Namun kini, batu akik pandan ini dapat berpenetrasi di kalangan anak muda di Indonesia. Bukan sekadar dipakai, batu akik secara umum kini seakan menjadi tren yang wajib dipakai. Jika berbicara batu akik, di Indonesia sangat kaya akan jenisnya. Sebut saja batu Bacan, Kalimaya, Pancawarna, maupun batu Pandan dari Betawi. Semua jenis ini memiliki pecintanya masing-masing yang telah tersegmentasi. Para pecinta ini, selanjutnya akan berkelompok. Seperti yang dilakukan oleh para pecinta Batu Pandan dari Betawi. Bahkan, batu yang berasal dari kali Ciliwung ini, sudah sampai di tanah Korea.
Bentuknya pipih memanjang seperti tulang lindung dan tulang ikan peda. Dulu, pandan ini sering dipakai oleh para Jawara Betawi dan juga para ulama di sana. Namun kini, jawara oleh generasi penerus seperti kami diartikan sebagai jauh jauh banyak saudara. Jadi, yang memakai batu pandan bisa siapa saja,” ujar Gunawan, keponakan dari artis Mandra yang juga sebagai inisiator komunitas pecinta batu akik pandan, Pandan Lovers dalam rangkaian acara

Sabtu, 07 Januari 2023

MENGENAL BATU AKIK BULU MACAN LUMAJANG YANG LANGKA DAN TERSOHOR

Tentang asal ususl batu akik Bulu Macan, yang sudah tersohor dikalangan pecinta batu akik saat ini, Banyak orang telah meyakini bahwa motif pada batu alam ini merupakan fosil bulu macan asli yang pada kenyataannya bukan berasal dari fosil bulu macan. 
Dikatakan sebagai Batu Akik Bulu Macan karena memang jenis batu alam ini memiliki motif serat yang membentuk seperti serat bulu binatang macan dengan ciri yang khas serat berwarna abu hingga kecokelatan dan memiliki dasar warna yang cenderung gelap seperti hitam. 
Motif dari serat pada permukaan batu " Bulu Macan " dapat terlihat jelas karena kontras warna yang terdapat pada batu alam tersebut, dan hal tersebutlah yang diketahui menjadi salah satu ciri khas dari daya tarik batu jenis " Bulu Macan" , sehingga banyak disukai oleh berbagai kalangan khususnya pecinta batu akik, dan mungkin banyak orang yang belum tahu bahwa pada awalnya batu " Bulu Macan " tersebut banyak ditemukan didaerah Jawa Timur seperti : Lumajang, Bondowoso, dan Jember. 
Untuk mengenal asal usul batu 
" Bulu Macan ", tentu andapun harus mengetahuinya sebagai pengetahuan dasar dari jenis batu alam tersebut, Batu " Bulu Macan " lebih banyak ditemukan dibeberapa daerah khususnya di Jawa Timur karena memang di jawa timur tersebut pada jaman dahulu sudah banyak perkebunan tebu. Sebenarnya asal motif dari batu " Bulu Macan " sendiri bukanlah merupakan fosil dari bulu macan yang terdapat pada kulit binatang macan, melainkan motif tersebut merupakan serat serat dari tanaman tebu yang kemudian mengendap dengan lamanya proses hingga ratusan tahun. 
Setelah kurun waktu tersebut, Maka dipastikan endapan endapan dari tanaman tebu tersebut akan mengeras dan menjadi batuan alami yang pada saat ini disebut sebut sebagai Batu " Bulu Macan ". Dan jika diperhatikan dengan seksama, memang serat tanaman tebu sendiri memiliki warna kecokelat cokelatan, sehingga setelah bertumpukan dengan berbagai endapan lainnya kemudian mengeras maka warnanya akan bercampur dengan warna abu dan hitam, dan tak akan heran tentunya karena endapan tanaman tebu tersebut sedikit banyak bercampur dengan molekul molekul yang terdapat didalam tanah, Adapun nama ilmiah batu tersebut jika dibuatkan memo atau sertifikat disebut "Basaltic Tiger Glass"
Demikian sedikit uraian mengenai batu "Buku Macan" Yang tersohor itu dan menjadi buruan penghobibatu akik nusantara. 

Jumat, 06 Januari 2023

PASAR RAWA BENING JGC JATINEGARA PUSAT BATU AKIK & PERMATA TERBESAR DI ASIA TENGGARA

Jejaknya dimulai sejak kurun 1980-an. Awalnya, lokasi pasar Rawa Bening merupakan pasar tradisional seperti pada umumnya yang dikelola oleh PD Pasar Jaya.

Darto Jaswan (59), salah satu pedagang batu di Rawa Bening yang telah menekuni profesinya sejak 1980-an mengatakan, mulanya pada 1980 awal para pedagang batu mulia menjajakan barang-barangnya di tepi jalan Jenderal Urip Sumoharjo dekat Polres Metro Jakarta Timur. 

keberadaan pasar ini tak lepas dari upaya pemerintah mempromosikan produk batu mulia dalam negeri.

Tren batu akik yang sempat booming di era 2014-2015 tak lepas dari keberadaan sentra perdagangannya di Jakarta Gems Center (JGC) atau Pusat Penjualan Batu Mulia Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur, dan inisiasi dari Presiden keenam RI Soesilo Bambang Yudhoyono SBY

Jalan Jenderal Urip. Dulu belum ada trotoar," kata Darto Jaswan salah satu pedagang di tokonya, di Pasar Rawa Bening,

Seiring waktu, mereka mulai berdagang di area parkir PD Pasar Jaya Rawa Bening. Saat itu, jumlahnya sudah seratus lebih. Sebelumnya, peminat batu mulia memang sudah tinggi. Hanya saja pedagang pasar belum terkonsentrasi.

Sementara, di dalam area pasar terdapat ruang kosong. Pihak PD. Pasar Jaya kemudian memindahkan mereka ke dalam pada tahun 1984.

"Dulu kan masih di luar, saya udah berani ngontrak toko kain. Kita kontrak sekalian, buat batu di dalam. Itu sekitar 84," kenang Darto.

Area kosong di tengah pasar itu lantas dibuatkan meja untuk memajang batu-batu akik dan mulia. Sejak saat itu, pedang batu mulia menempati Pasar Jaya.

Usulan ini lantas diterima. Pemerintah pusat mendukung pembangunan sentra batu mulia di Rawa Bening. Di saat yang bersamaan, Gubernur Jakarta saat itu Fauzi Bowo, juga penggemar batu mulia. Akhirnya pasar batu mulia resmi didirikan pada 2010.

Dukungan pemerintah tidak berhenti sampai di situ. Maka diadakan pameran Mutu Manikam yang bertujuan menjaring berbagai potensi batu mulia yang ada di tanah air namun belum dilirik orang.

"Akhirnya berkembang, orang pada tahu," ujarnya.

Rabu, 04 Januari 2023

ASAL USUL BATU OPAL KALIMAYA BANTEN

Batu Kalimaya dikenal karena memiliki keindahan warna yang berkilau apalagi jika terkena cahaya matahari. . 
Maka tak heran batu yang satu ini menjadi salah satu batu mulia terbaik di dunia hingga mendapat julukan Ratunya Batu Permata “The Queen of Gems”. Julukan tersebut bukan tanpa sebab karena satu batu Kalimaya memiliki kilau warna batu permata lain seperti, Zamrud, Kecubung, Safir, ataupun Topas. 
Batu Kalimaya sudah terkenal sejak tahun 30 SM. Bahkan, Markus Antonius seorang politikus dan Jendral Romawi Kuno pernah menghadiahkan cincin Kalimaya atau opal kepada Ratu Cleopatra. Harga cincin Kalimaya Cleopatra sebanding dengan, dua ribu ekor kuda yang bagus pada waktu itu. Menakjubkan sekali bukan. 
Julukan lokal batu Kalimaya di ambil dari nama "Kali Maja". Kali Maja adalah nama sebuah sebuah sungai yang terdapat didaerah Rangkasbitung, tepatnya Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Banten. Tempat dimana batu kalimaya ditambang.disana

Selasa, 03 Januari 2023

BATU SOLAR ACEH YANG DIMINATI PENGHOBI BATU AKIK NUSANTARA

Batu akik jenis solar super (idocrase) asal Gayo Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, bukan hanya diminati pencinta batu di dalam negeri, tetapi juga wisatawan Malaysia.
"Batu biosolar tersebut saat ini menjadi primadona dan banyak diburu kolektor di tanah air," kata seorang penjual batu asal Gayo Takengon, Iwan (35) di Pameran Terbesar Batu Mulia, Grand Palladium, Medan, Sabtu.
Pameran tersebut dilaksanakan Asosiasi Pencinta Batu Permata Sumatera Utara (APBPSU) berlangsung 22 sampai 25 Januari 2015, diikuti 73 stand dari berbagai provinsi dan 800 peserta kompetisi permata.
Iwan menyebutkan, batu giok solar dan lumut Aceh saat ini sudah dikenal di pasar Asia, dan bahkan dunia, serta tidak kalah dengan giok dari Tiongkok.
Setelah ditemukannya giok dan lumut Aceh ini, pencinta batu di Indonesia sudah banyak beralih ke permata ini, karena memiliki warna hijau kristal yang sangat tajam. 
"Batu giok Aceh ini sangat jauh berbeda kualitasnya bila dibandingkan dengan giok dari Tiongkok, sehingga tidak heran para penggemar batu permata itu mencarinya ke Takengon," ujar putra Gayo itu. 
Dia menjelaskan, batu giok solar dan lumut Aceh yang kristal ada yang berhargacukup bervariasi mulai Rp5 juta hingga Rp50 juta per buah.
"Ini jelas tergantung pada jenis batu, kualitas, ketajaman warna, dan ukuran dari permata tersebut. Ada juga harganya yang tidak terlalu mahal dan biasa dijual di pasaran," katanya. 
Iwan menambahkan, batu giok solar dan lumut Aceh ini tidak kalah dari batu kristal yang sudah populer, yakni batu Bacan Doko dari Maluku dan batu Sungai Dareh dari Sumatera Barat. 
"Jadi, batu giok solar dan Lumut Aceh, saat ini masih tetap diminati di dalam dan luar negeri, dan termasuk salah satu yang terindah di dunia. Kualitas batu jenis permata ini harus tetap dipertahankan," katanya.

Minggu, 01 Januari 2023

ASAL USUL BATU BACAN YANG MELEGENDA

Nama “Bacan” adalah nama sebuah pulau yang teletak di sebelah barat daya pulau Halmahera. Pulau ini masuk dalam Kabupaten Halmahera Selatan provinsi Maluku Utara.

Sebenarnya, awalnya batu Bacan tidaklah ditambang di Pulau Bacan melainkan di Pulau Kasiruta yang terletak di sebelah barat Pulau Bacan. Lalu kenapa nama Bacan yang justru terkenal? ini terjadi karena ibukota Kabupaten Halmahera Selatan yaitu Labuha berada di Pulau Bacan sehingga justru nama Bacanlah yang terkenal.

Walaupun demikian, desa-desa yang ada di Pulau Kasiruta yang menjadi tempat penambangan batu ini juga diikutkan misalnya Bacan Doko yang mengacu pada Desa Doko yang justru terdapat di Kasiruta, Ataupun Bacan Palamea yang berasal dari Desa Palamea

Kedua jenis batu bacan itu, yaitu Palamea dan Doko yang hingga sekarang masih diminati oleh penghobi batu akik di Nusantara dan konon juga ditaiwan batu ini juga diminati disana, dinamakan Blue Jade.